Melatih Pernafasan Dengan Olahraga Renang

Melatih Pernafasan Dengan Olahraga Renang – Siapa sih yang disini tidak suka renang?  Sepertinya seluruhnya suka deh, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sangat menyukai olahraga air ini.

Di samping menyehatkan dan juga melatih pernafasan. Kegiatan seperti berenang ini juga dapat dijadikan sebagai pelengkap diwaktu senggang atau sekeder rekreasi untuk melepas penat. sbobet88

Sekarang ini, renang sudah banyak dipertandingkan, baik yang nasional maupun internasional. Namun, gimana sih sejarah berenang sebenarnya? Apakah kalian tahu?

Melatih Pernafasan Dengan Olahraga Renang

Renang pada kejuaraaan akan melombakan peserta dalam adu kecepatan di dalam air. Serta dalam peraturan lombanya sendiri telah ditetapkan oleh badan dunia yang bernama FINA. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Di samping itu, ada juga PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) yang adalah induk dari organisasi cabang olahraga renang di Indonesia. Kegiatan berenang ini pun bisa dilakukan di luar ruangan ataupun di dalam ruangan.

Gaya yang terdapat dalam renang juga sangat beragam. Diawali dari gaya dada, gaya bebas, gaya kupu-kupu, dan gaya punggung. Supaya lebih jelasnya, yuk simak baik-baik ulasan di bawah.

Sarana dan Prasarana Renang:

Ada pula sarana dan prasarana dalam kegiatan renang, diantaranya adalah sebagai berikut:

Melatih Pernafasan Dengan Olahraga Renang

1. Kolam Renang

Ada dua ukuran kolam renang yang digunakan, yakni kolam renang sepanjang 50 meter untuk lintasan panjang. Juga ukuran 25 meter untuk lintasan pendek.

Selain itu, untuk kedalaman kolamnya sendiri yaitu 1,35 meter, mulai dari 1,0 meter lintasan pertama hingga paling sedikit 6,0 meter.

2. Lintasan

Lebar yang dimiliki lintasan dari kolam renang minimum 2,5 m. Dengan besar jarak dari tepi sekitar 0,2 m di luar lintasan pertama dan terakhir.

Tiap-tiap dari lintasan tersebut dibagi oleh tali lintasan yang panjangnya sama dengan panjang lintasan.

Tali itu juga terbuat dari pelampung yang berukuran kecil dan diikat dengan seutas tali.

Pelampung itu mampu berputar bila terkena gelombang, dan masing-masing pelampung dibedakan berdasrkan warnanya.

Warna dari pelampungnya sendiri yaitu hijau khusus untuk lintasan 1 dan 8, biru khusus untuk lintasan 2,3,6 serta 7. Sementara untuk warna kuning khusus untuk lintasan 4 dan 5.

3. Pengukur Waktu

Pada pertandingan skala internasional, biasanya telah dipasangi papan sentuh pengukur otomatis pada kedua sisi kolam renang.

Ketebalan yang dimiliki dari papan sentuh itu sendiri yaitu 1 cm. Perenang yang dapat menyentuh papan tersebut pada saat melakukan pembalikan dan finish.

4. Balok Start

Pada setiap balok start terdapat pengeras suara yang berfungsi untuk membunyikan tembakal pistol sebagai tanda start.

Tidak cuma itu, dalam balok tersebut juga terdapat sensor pengukur waktu yang akan mencatat perenang pada saat memulai meloncat dari balok start.

Ukuran yang dimilki balok start sendiri yaitu 0,5 x 0,5 m, dengan tinggi antara 0,5 m hingga 0,75 m dari permukaan air.

Peraturan Renang

– Seorang yang merupakan perenang yang mengganggu perenang lain dengan cara memotong jalan. Atau pun lintasan ataupun cara lain menyebabkan pelanggaran

– Perenang mesti berada pada lintasannya masing-masing sesuai dengan undian atau keputusan panitia

– Apabila suatu pelanggaran mengancam kesempatan untuk menang bagi peserta. Sehingga ketua pertandingan berkuasa untuk memperkenankan peserta tersebut berlomba kembali dalam babak berikutnya

– Dalam seluruh nomor pertandingan, seorang perenang pada waktu berbalik harus menyentuh ujung kolam.

– Pembalikan mesti dilakukan dari dinding dan tidak diperkenankan mengambil langkah dari dasar kolam

– Berdiri di bagian dasar kolam pada waktu melakukan perlombaan tidak akan menyebabkan perenang didiskualifikasi. Kecuali apabila ia berjalan

– Seorang dari peserta yang berenang sendiri saja harus menyelesaikan seluruh jarak renangnya dahulu untuk dapat dinyatakan menang

– Pada nomor estafet, suatu regu akan didiskualifikasikan apabila ada perenang yang kakinya telah terlepas dari tempat start sebelum peserta terdahulu menyentuh dinding. Kecuali jika si perenang yang melakukan kesalahan tadi kembali ke tempat start semula dan cukup pada dinding saja

– Seorang yang merupakan perenang mesti mengakhiri perlombaan dalam lintasan yang sama seperti pada waktu start.

Gaya Berenang

Melatih Pernafasan Dengan Olahraga Renang

Ssesuai dengan yang sudah disebutkan tadi, ada beberapa gaya yang digunakan dalam olahraga berenang. Diantaranya yaitu gaya bebas, gaya dada, gaya punggung dan gaya kupu-kupu. Berikut ini penjelasan gaya dalam berenang menurut Federasi Internasional:

1. Gaya Bebas

Sesuai dengan namanya, gaya bebas ini merupakan gaya dalam berenang yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar atau aturan tertentu.

Pada gaya bebas, posisi badan menghadap ke arah permukaan air. Lalu, kedua tangan bergerak bergantian seperti saat mengayuh. Sedangkan untuk kakinya digerakan ke atas dan bawah atau naik dan turun. Dan untuk wajah menghadap ke arah permukaan air.

Supaya mengambil nafas, perenang dapat menoleh ke aras kanan atau kiri di atas permukaan air.

2. Gaya Dada

Di dalam catatan sejarah, gaya dada ini sangatlah populer dan hampir digunakan oleh para atlet dalam berlomba. Gaya dada yang mana memposisikan tubuh yang stabil dan kepala dapat berada di luar dalam waktu yang cukup lama. Gaya dada ini pun dikenal dengan sebutan gaya katak yang dimana dada dari perenang menghadap ke permukaan air.

Posisi tubuh dengan dalam gaya ini selalu tetap sedangkan kedua tangan akan bergerak seakan membelah air. Serta pernafasan diambil ketika mulut sedang berada di atas permukaan air. Gaya ini begitu persis dengan gaya yang digunakan katak saat berenang.

3. Gaya Punggung

Sama seperti namanya, gaya ini memposisikan punggung ke arah permukaan air. Sementara itu pun, posisi wajah berada di atas permukaan air, sehingga bebas untuk mengambil nafas. Ketika waktu berenang, seseorang yang menggunakan gaya ini hanya dapat melihat ke atas tanpa dapat melihat ke depan.

Disini pun, si perenang akan mengira panjang lintasan dengan jumlah gerakan yang dilakukan. Pada gaya ini, hampir sama dengan gaya bebas, hanya saja posisi tubuh terlentang di atas permukaan air. Kedua tangan pun digerakan menuju pinggang seperti sedang mengayuh.

4. Gaya Kupu-kupu

Gaya kupu-kupu juga dikenal sebagai gaya lumba-lumba. Posisi badan yang dalam gaya ini menghadap ke arah permukaan air dimana kedua lengannya ditekan ke bawah secara bersamaan.

Sementara kedua kaki dengan cara bersamaan menendang ke arah atas dan ke bawah menyerupai gerakan sirip pada ikan lumba-lumba.

Udara pun dapat dihembuskan secara kuat dari dalam mulut dan juga hidung sebelum kepala muncul dari permukaan air. Pernapasan ini dilakukan lewat mulut pada waktu kepala berada di luar air.

Pada catatan sejarah renang, perenang yang menggunakan gaya kupu-kupu ini dituntut untuk memiliki tenaga yang lebih kuat. Untuk kalian yang ingin melakukan kegiatan berenang, pastikan kalian mengetahui terlebih dahulu mengenai kedalaman sungai, kolam renang atau laut yang akan digunakan untuk berenang.

Juga tidak lupa mengenakan perlengkapan renang seperti:

– ban renang

– kaca mata renang

– penutup hidung

– telinga

– kepala

*untuk membantu memudahkan saat gerakan di dalam air.

Dan pastinya hal tersebut bisa menghindarkan kalian dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Gary Hudson

Back to top